SENI RUPA
KERAJINAN LOGAM
Bahan yang di gunakan adalah besi,
alumunium, tembaga, emas, kuningan, perunggu dan perak. Teknik yg digunakan
untuk mengolah :
- Teknik patri : liontin, cincin, anting, kalung, gelang dan bros
- Teknik las : teralis, jendela, pagar besi, dan tangga besi
- Teknik cor/cetak : asbak, rokok, tempat lilin, dan hiasan dinding
REKLAME
Jenis reklame biasanya di olah
dengan tekhnik computer agar haslnya menjadi lebih baik. Hasil tersebut kemudian
digandakan dengan tekhnik cetak offset atau fotokopi.
1.Desain Grafis
Menghasilkan rancangan seni rupa 2
dimensi yang ekspresin dan nilai estetisnya melalui media cetak : brosur,
poster, majalah, surat kabar, dll
2. Desain Arsitektur
Menghasilkan rancangan seni rupa 3
dimensi yang di wujudkan dalam benuk bangunan : perumahan, perkantoran, pasar,
terminal, rumah ibadah, dll
3.Desain Interior
Menghasilkan rancangan seni rupa 3
dimensi yang diwujudkan dalam bentuk tata ruang bagian dalam suatu bangunan :
taat ruang kantor (lobi, kamar-kamar, ruang resepsi dan auditorium) tata ruang
rumah (kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, dan dapur
Arsitektur
Seni merancang bangunan yang
fungsional, terkontruksi dengan baik, memiliki nilai ekonomis dan estetika.
Arsitektur modern memadukan antara keindahan, kekuatan, dan kegunaan. Bentuk
dan coraknya mengacu pada arsitektur modern seperti clutser, minimalis,
mediterania, dll. Yang dibuat dari bahan bangunan yang kuat, tahan lama dan
berkualitas : kayu jati, marmer, semen, beton, baja, besi dll
BATIK
Membatik adalah kegiatan mewarnai
kain dengan membuat motif tertentu dan dip roses melalui pelilinan dengan alat
canting.
- Batik Tulis
Dibuat dengan cara manual. Proses
pembuatanya sangat rumit dan butuh banyak waktu. Mutnya pun lebih mahal dan
harganya mahal.
- Batik Cetak
- Batik Stempel : dibuat dgn menggunakan alat sejenis stempel / cap
- Batik Printing : dibuat di pabrik dgn menggunakan mesin dan dicetak dlm jumlah besar
Batik prada adalah batik yang di
lapisi dengan warna emas, yang berkembang di Palembang, Jawa Tengah dan Bali.
MOTIF BATIK
Susunan pola hias yang menggunakan
motif hias dengan kaidah tertentu pada suatu bidang atau ruang.
- Motif Batik Keraton
Batik yang berkembang di masyarkat
keraton, Jawa Tengah. Batik keraton cenderung bernuansa tertib, sarat dengan
nilai dan makna sprirtual. Misalnya motif sawat yang melambangkan mahkota atau
penguasa tinggi, motif naga melambangkan air, motif burung melambangkan dunia
atau angin. Motif batik Yogyakarta dan Surakarta termasuk jenis batik keraton.
- Motif Batik Pesisiran
Kain-kain batik yang berasal dari
luar benteng keraton. Motifnya banyak di pengaruhi oleh budaya asing seperti
china. Gambarnya naturalis, warna yang sering di pakai adalah biru, merah,
kunig, dan coklat. Batik pesisiran yang terkenal adalah batik dari Tuban,
Gresik, Madura, Sidoarjo, Lasem dan Cirebon.
BAHAN dan ALAT BATIK
- Gawangan : Untuk meletakan kain yang mau dibatik.
- Canting : Untuk membuat batik tulis. Canting terbuat dari tembaga yang terdiri dari mangkok kecil yang mempunyai carat dengan tangkai dari bambu.
MENYIAPKAN SARANA dan PRASARANA
PAMERAN
- Papan Panel / Sketsel : Alat yang digunakan untuk menggantug karya seni 2 dimensi
- Standar Display / Phustek : Alat untuk meletakan karya seni 3 dimensi seperti patung, keramik, dan kriya
- Administrasi Pameran
a. Buku katalog : buku pedoman
atau lembaran petunjuk penyelenggaraan pameran.
SENI MUSIK
ALAT MUSIK DAERAH BERDASARKAN SUMBER
BUNYI
1. Membranofon
Sumber bunyinya berasal dari membran
atau selaput kulit. Contoh : tifa (Maluku dan Irian), kendang (Jawa Tengah dan
Bali), panungtung (Sunda), marwas (Aceh), ketipung dan rebana (Jawa Tengah dan
Betawi)
2. Ideofon
Sumber bunyinya berasal dari badan
alat musik itu sendri yang dimainkan dengan cara di pukul. Contoh : gong,
saron, dan gender (Jawa Tengah, Sunda dan Bali), angklung, arumba, dan calung
(Jawa Barat), kolintang (Sulawesi Utara), gambang (Jawa Tengah), cungklik
(Lombok), talempong (Sumatera) dan doli-doli (Nias)
3. Aerofon
Sumber bunyinya berasal dari getaran
udara dimainkan dengan cara di tiup. Contoh : gong angin (Jawa Barat), tarompet
(Jawa Barat), basi-basi (Sulawesi Selatan), foi mere (Flores), gogolio
(Betawi), kledi (Kalimantan), dan nafiri (Maluku)
4. Kordofon
Sumber bunyinya berupa dawai, senar,
atau tali yang bergetar. Biasanya alat musik ini mempunyai resonasi,
memainkanya ada yang dipetik, digesek, dan ditekan. Contoh : rebab (Jawa
Tengah), tarawangsa dan kecapi (Jawa Barat), siter (Jawa Tengah), sasando
(Timor), talindo (Sulawesi Selatan, rendo (Banten), keso-keso (Toraja) dan
sampek (Kalimantan)
5. Elextrofon : elektrik, contohnya
bass dll
ALAT MUSIK DITINJAU DAR FUNGSINYA
1. Alat Musik Melodis
Memainkan nada-nada dalam sebuah
lagu secara utuh. Contoh : gender, gambang, siter, rebab, suling, kecapi,
pianika, rekorder, gitar, dan biola
2. Alat Musik Harmonis /
Pengiring
Digunakan sebagi pembawa akord untuk
mengharmoniskan permainan musik. Contoh : kolintang pengiring, angklung
pengiring, gitar (ritem), piano, orgel, terompet, dan bass.
3. Alat Musik Ritmis
Alat musik tak bernada (perkusi).
Fungsinya hanya menstabilkan bunyi instrumen yang bernada hanya untuk memberi
hiasan. Contoh : rebana, tifa, triangle, tamborin, gong, dog-dog, kendang, drum
dan simbal
TALEMPONG
Alat musik metalofon yang berasal
dari Minangkabau. Jenisnya yakni : talempong pacik dan talempong duduk
GAMELAN
Musik ensambel yang memakai tangga
nada pelog dan slendro.
1. Gamelan Sunda : lebih
mementinkan vokal
2. Gamelan Jawa : lebih
menyeimbangkan vokal dan instrumen
3. Gamelan Bali :
lebih mengutamakan instrumen
Perangkat musiknya tdr dari :
1.
Pukul : saron,
gong, gender, kenong, peking, kendang
2.
Gesek : rebab
3.
Petik : siter
4.
Tiup :
terompet dan suling
ANGKLUNG
Alat musik instrumental dari bambu
yang dimainkan dengan cara di kocok yg berasal dari Jawa Barat. Alat musik ini
sudah dikenal masyarakat sunda sekitar abad 16 sebagai alat tabuh (alat
musik pukul) yang digunakan pada saat roda malam, pesta, dan dakwah agama.
Musik angklung betangga nada pentatonik, tetapi oleh Daeng Sutigna dibuat
menjadi tangga nada diatonis. Orkes angklung pertama kali dimainkan oleh
Pramuka di kota Linggarjati pada tahun 1947. Tanggal 23 Agustus 1968 angklung
dinyatakan sebagai sarana pendidikan seni musik Indonesia
KOLINTANG
Alat musik pukul dari kayu yang
berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Alat musik ini memakai tangga nada
diatonis, sehingga bisa memainkan jenis lagu mayor dan minor. Alat musik ini
bisa mengiringi ragam lagu daerah, populer, rohani, dll. Kolintang dapat
mengiringi penyanyi solo, duet, trio, dan paduan suara.
SASANDO
Instrumen petik dari Pulau Rote dan
Timor yang terdiri dari satu ruas bambu dengan sejumlah dawai yang di
rentangkan. Sasando diganjal dengan bantalan setinggi kurang lebh 5mm. Sasando
mengunakan sistem tangga nada diatonis.
TIFA
Alat musik instrumen pukul yang berasal
dari Maluku atau Irian. Tifa termasuk jenis alat musik membranofon.
FUNGSI MUSIK MENURUT JENISNYA
1. Musik
Murni : yang
diciptakan untuk menikmati nilai keindahanya yang penting indah dan
memuaskan hati. Contohnya musik symphoni dan orkestra
FUNGSI MUSIK MENURUT SUBJEKNYA
1. Untuk Kebutuhan Fisik
: Agar terciptanya suatu produk yang terwujud
dalam bentuk seni atau karya
2. Untuk Kebutuhan
Batin : Untuk memenuhi kebutuhan emosi dan mengekspresikan
perasaan
3. Untuk Upacara
Adat : Untuk mengiringi
acara perkawinan, khitanan dan mengusir roh jahat
FUNGSI SOSIAL MUSIK
1. Sebagai media
pendidikan :
sangat berperan dalam pembentukan pola pikir yang kreatif.
2. Sebagai media
rekreasi
: musik dijadikan sebagai karya seni yang dapat memberikan kesegaran
setelah seseorang merasa jenuh
MUSIK ANSAMBEL
1. Ansambel Sejenis
Penyajian musik secara bersama-sama
dengan alat musik yang terdiri dari satu jenis alat musik. Contoh : ansambel
angklung, ansambel pianika, dan ansambel rekorder
2. Ansambel Campuran
Penyajian musik secara bersama-sama
dengan beraneka ragam alat musik.
Contoh : rekorder, pianika, gitar,
biola dan drum
SENI TARI
TARI BERPASANGAN
Perbedaan tari tunggal dengan tari
berpasangan terletak pada pola ruang, perhatian terhadap kawan, dan respon
antar penari. Yang perlu diperhatika oleh seorang penari adalah pola penyusunan
pola ruang tari. Tari berpasangan mencerminkan ikatan yang kuat, kompak, saling
berinteraksi dan saling mengisi antar penari.
Contoh :
Tari Karonsih dari Jateng yg
menggambarkan seorang wanita yang ditinggal kekasihnya untuk melakukan tugas
yang lama. Ekspresinga sedih tapi akhirnya bahagia. Ditampilkan gaya dan busana
khas surakarta.
Tari Gantar dari kalimatan adalah
tari perperang yang dibawakan sepasang muda-mudi. MEnghgunakan properti berupa
tongkat, tameng dan pedang. Tari diiringi oleh gitar dan dawai.
Cokek (betawi), Jaipong (Jabar),
Lambangsih, Bandayuda dan Sancaya Kusuma Wicitra (Jateng), Panji Asmara Bangun
(Yogyakarta), Oleg Tambulilingan (bali), Payung (sumbar), Joget Lamak
(riau) dan tari maengket (sulut)
TARI BERKELOMPOK
hal penting dalam tari berkelompok
adalah kekompakan, keragaman, kerapian dan keserasian gerak serta lancarnya
perpindahan setiap pokok gerakan. Contoh : Saman (Aceh), Kecak (Bali), Selampit
(Jambi) dan Tor-tor (Batak)
TARI TRADISIONAL
Berdasalkan nilai artistiknya, tari
tradisional dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Tari Primitif
Jenis tari yang mempunyai
kesederhanan bentuk gerak, kostum, tata rias, iringan, properti tari dan
panggung. Tari ini bersifat magis dan sakral. Gerakanya dikendalikan oleh
kehendak untuk maksud-maksud tertentu misalnya : mendatangkan hujan,
mengalahkan musuh dll. Gerakan tarinya sangat sederhana
2. Tari Rakyat
Jenis tari yang penampilanya tidak
terikat pada pola-pola tertentu, dalam tata cara pertunjukan mulai dari tata
rias, tata busana, iringan dan arena pertunjukan. Gerakanya lebih bersifat
spontan. bebas dengan tidak telepas dari gayanya yang menunjukan ciri
khas/identitasnya. Tari rakyat dipengaruhi oleh letak geografis daerah setempat
dan situasi. Contoh : tari Saman (Aceh), jaipong (Jabar), Tayub (Jateng), Gandrung
Banyuwangi dan Reog Ponorogo (Jatim), Kecak (Bali), Giring-giring (Kalimantan)
dan Tor-tor (Tapanuli)
3. Tari Klasik
Dikembangkan oleh kaum bangsawan di
lingkungan keraton. Pada tari klasik gaya Yogyakarta. Ukel harus dilakukan
dengan posisi tangan nyempurit (ujung ibu jari bertemu dengan ujung telunjuk,
jari tenga dan jari manis di tekuk kedepan, sedangkan kelingking di tekuk
keatas menbentuk setengah lingkaran. Contoh : Tari rejang, pendet, margapati,
panji semirang dan wiranata (Bali), Ngremo (Jatim), Bedhaya, srimpi, kanosih
(Jateng), topeng klana, kandangan dan monggawa (Jabar) dan ronggeng (Betawi)
TARI KREASI BARU
Bentuk gerak tari yang dirangkai
dari perpaduan gerak tari rakyat dan tari klasik. Tari ini memadukan sekaligus
gerak tari dari satu daerah atau berbagai daerah misalnya : ragam gerak
tari jawa, sunda dan bali. Tari kerasi diciptakan dari ungkapan
pengalaman dan kreasi penciptanya. Koreografer tari kreasi baru dan hasil
karyanya : Bagong Kussudiardjo (yogayakarta) menciptakan tari layang-layang,
wira pertiwi, yapong, mulat wani dan merak. I Nyoman Kompyang dan I Made Bandem
(bali) menciptakan tari manuk. Wiwik Widyastuti dari Jakarta menciptakan tari
Ngarojeng dan topeng blantek, Ibu Huriah Adam (sumbar) menciptakan tari
Barabah, malin kundang, piring, nalayan, payung dan batok. Haryanti Yunanto
mencipatakan tari keris. S. Ngaliman menciptakan tari gambir anom, gatut kaca
gandrung dan srimpi manggolo retno. Sardono W Kusumo mengembangkan tari modern
Indonesia dan Guruh Soekarno Putra menciptakan tarian kolosal yang bernuansa
budaya nusantara
TARI MODERN / KONTEMPORER
Gerak tarianya susah diartikan
secara wadang. Tari modern ingin mencapai ekspresi yang luas tanpa
aturan-aturan yang ketat demikian pula dengan tata busana, tata rias, properti,
iringan dan panggung
CIRI KHAS TARI DAERAH INDONESIA
BAGIAN TIMUR
Daerah Indonesia bagian timur
meliputi : Papua, Maluku dan NTT (Sumbawa, Flores, Timor dan Roti). Tari
bertujuan untuk penyebuhan penyakit,
perang, ucapan syukur panen,
mengusir roh jahat. Tari biasanya diiringi alat musik ritmis/perkusi seprti
rabana, gendang, tifa tong-tong dan iringan internal. Contoh : tari topeng
(papua) untuk menghormati leluhur, tari lenso (maluku), dan tari hegong
(flores) untuk menyabut tamu.
CIRI KHAS TARI DAERAH SUALWESI,
KALIMANTAN, dan NTB
Kamu prianya lebih lincah dan dinamis sesuai
dengan irama musik, menggebu-geby, diselingi teriak teriakan histris
sedangkan kaum wanitanya sangat lembut dan bertentangan.





0 komentar:
Posting Komentar